Pentingnya Dana Darurat: Kenali dan Bangun Dana Darurat Sejak Dini

Dana darurat seharusnya menjadi salah satu topik penting yang diajarkan di bangku sekolah. Apalagi negara Indonesia termasuk dalam negara yang akan mendapatkan bonus demografi di tahun 2035. Dana darurat juga akan memiliki peran dalam ekonomi yang dimulai dari pengelolaan keuangan personal dan keluarga.

Betapa pentingnya dana darurat, sama pentingnya seperti ban serep pada kendaraan. Tanpa adanya ban serep, kendaraan yang sedang melaju mustahil bisa sampai tujuan jika terjadi kendala pada ban lain di perjalanan. Begitu juga dana darurat yang punya peranan untuk membantu mewujudkan tujuan finansial yang lebih besar lagi di masa depan.

Banyak anak muda yang saat ini terjerat pinjol. Hal ini membuktikan bahwa ada yang salah dalam cara pengelolaan keuangan secara personal. Kredit online ataupun pinjaman online jangan selalu jadi kambing hitam. Hal tersebut bisa terjadi karena literasi finansial yang kurang serta minimnya pondasi keuangan. Oleh karena itulah, pengelolaan keuangan yang didalamnya terdapat dana darurat harus diajarkan sejak dini kepada anak-anak.

Mengapa Dana Darurat Penting?

Dana darurat punya peranan penting seperti sebuah perisai atau pelindung keuangan. Tanpa perisai, ketika terjadi situasi yang tidak diharapkan, keuangan kita bisa langsung lumpuh karena tidak ada perlindungan dari dana darurat.

Situasi yang tidak terduga misalnya mengalami kehilangan pekerjaan, kondisi kesehatan yang menurun, bencana alam, atau hal lain yang tidak dipikirkan sebelumnya. Disitulah peran dana darurat memberikan pertolongan pertama sehingga dana lain yang sudah ada tidak terganggu stabilitasnya.

Siapa yang Perlu Dana Darurat?

Setiap orang yang sudah punya penghasilan perlu dana darurat. Apalagi jika memiliki tanggungan keluarga baik itu orang tua, saudara ataupun anak dan istri. Dana darurat digunakan untuk menopang kebutuhan pokok saat terjadi kondisi yang tidak bisa diprediksi.

Hal lain yang biasanya terjadi seperti kebutuhan mendesak biaya pengobatan, pendidikan ataupun perbaikan rumah. Hal-hal yang seperti itu harus segera ditangani jika tidak ingin semakin memburuk kondisinya. Maka, dana darurat punya peran penting dalam menambal kondisi krisis.

Saat tidak memiliki dana darurat, ada alternatif lain yang bisa dilakukan seperti mengandalkan kredit online. Namun, hal ini juga harus diputuskan berdasarkan pertimbangan yang bijak. Pasalnya ada beban yang akhirnya nanti harus ditanggung untuk mencicil dana yang dipinjam.

Seperti Kredivo yang memberikan pinjaman dana tunai setengah dari limit pinjaman yang diberikan. Untuk pinjaman tunai, diberikan tenor maksimal hingga 6 bulan dengan bunga 2.6% per bulan. Ada biaya admin sebesar 6% di muka dari jumlah pinjaman yang didapatkan. Bagi member premium, limit pinjaman yang bisa diperoleh hingga Rp50 juta.

Berapa Jumlah Ideal Dana Darurat?

Jumlah ideal dana darurat bisa disesuaikan dengan kebutuhan, setidaknya dana darurat bisa memenuhi kebutuhan pokok bulanan selama 3 sampai dengan 6 bulan. Jika kebutuhan pokok satu bulan sekitar Rp3 juta, artinya dana darurat yang diperlukan sekitar Rp9 juta sampai dengan Rp54 jutaan.

Tentu saja kebutuhan pokok masing-masing orang atau keluarga berbeda-beda. Namun, yang paling umum adalah kebutuhan sandang, pangan dan papan. Pemenuhan kebutuhan makan, pakaian dan tempat tinggal dianggap kebutuhan yang paling mendasar.

Langkah Membangun Dana Darurat Sejak Dini

Untuk membangun dana darurat diperlukan langkah-langkah yang strategis.

  • Tetapkan tujuan dana darurat.
  • Sisihkan dari seperdua atau sepertiga penghasilan.
  • Sisihkan di awal bulan, bukan dari sisa anggaran.
  • Pisahkan rekening dana darurat dengan dana bulanan.
  • Lakukan autodebet ke rekening dana darurat agar lebih komit.
  • Jaga dana darurat tetap likuid dan tidak tersentuh kebutuhan lainnya.
  • Evaluasi dan tingkatkan terus dana darurat yang dimiliki untuk mengantisipasi hal yang tidak diprediksi.

Membangun dana darurat harus dilakukan sejak dini saat sudah punya penghasilan. Lebih baik jika dilakukan sebelum berkeluarga sehingga pada saat berkeluarga, tidak terlalu ngoyo untuk menghimpun lagi dana darurat dari nol.